Ekologi Tumbuhan

Selasa, 22 Oktober 2019


EKOLOGI TUMBUHAN

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Secara umum definisi ekologi tumbuhan sebagai ilmu pengatahuan yang memepelajari bagaimana suatu masyarakat tumbuhan, flora atau fegetasi disuatu wilayah yang berinteraksi secara timbal balik dangan tumbuhan lain atau dengan makhluk hidup lain dengan lingkungannya ( Dombois dan Ellenberg 1974 ). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Secara sederhana, ekologi tumbuhan diartikan sebagai sebuah ilmu yang fokus pada pembelajaran mengenai hubungan timbal dan balik antara tumbuhan dengan habitat tumbuhnya. Kajian pokok ekologi tumbuhan ini adalah melihat pengaruh tumbuhan terhadap lingkungan dan juga pengaruh lingkungan terhadap perkembangan tumbuhan tersebut.

Konsep Dasar Ekologi
1.   Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan ekologi tumbuhan adalah ilmu pengetahuan yang secara spesifik mempelajari interaksi tumbuh tumbuhan dengan lingkungannya.
2.     Lingkungan sebagai suatu faktor ekologi yang terdapat di sekitar tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya dapat terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik (makhluk hidup) adalah lingkungan yang terdiri dari semua unsur makhluk hidup yang ada (tumbuhan, hewan atau mikrobiota) dan lingkungan tak hidup (abiotik), misalnya habitat, air, dan cahaya.
3. Habitat sebagai faktor lingkungan tempat tinggal makhluk hidup dalam melaksanakan kehidupannya akan mempengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainnya. Misalnya air, bahan-bahan mineral dan nutrien, serta cahaya matahari adalah faktor abiotik yang berguna untuk proses sintesis. Hasil fotosintesis tersebut, misalnya karbohidrat kemudian dapat dimanfaatkan pula oleh makhluk hidup lain sebagai sumber energi.
4.  Dalam suatu sistem ekologi, tumbuhan sebagai satu kesatuan makhluk hidup secara individu disebut jenis atau spesies, yang kemudian berkelompok dengan sesama jenisnya membentuk populasi tumbuhan. Kumpulan berbagai jenis tumbuhan bersamasama membentuk komunitas tumbuhan.
5.   Dalam Ekologi Tumbuhan kadang-kadang kajian tentang aspek ekologinya hanya pada tingkat populasi tumbuh-tumbuhannya saja. Kajian tersebut dinamakan autekologi (ekologi populasi), misalnya tentang aspek tahap-tahap kehidupannya atau respon dan penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan. Jika kajiannya meliputi berbagai populasi tumbuhan dari bermacam-macam jenis (masyarakat tumbuhan) maka kajiannya disebut sinekologi (ekologi komunitas), misalnya interaksi tumbuh- tumbuhan satu sama lain dalam memanfaatkan air dan nutrien atau persebarannya.

Prinsip-Prinsip Ekologi
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembhasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya yaitu
1.    Faktor biotik, faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup dibumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan dan sebagai konsumen dan miroorganisme sebgai decomposer. Faktor biotik juga meliputi lingkungan tingkat organisme yaitu individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Tinngkatan organisme tersebut akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu system yang menunjukan kesatuan.
2.     Faktor abiotik, terdiri atas suhu, air, kelembaban, cahaya dan topografi.

Batasan Ekologi
Ekologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tumbuhan dengan lingkungannya. Tumbuhan membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, dan mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi. Ekologi dibagi atas dua kelompok yaitu  autekologi, dan  sinekologi.  Autekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan antara satu individu atau satu spesies dengan alam lingkunganya. Sinekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan antara beberapa grup individu yang berasosiasi bersama-sama sebagai satu unit dengan alam lingkungannya.


Perkembangan Ekologi Tumbuhan
         Para ahli ekologi tumbuhan telah mencoba untuk mengidentifikasi factor yang mengoptimalkan peranan tumbuhan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Kajian yang mempelajari ekolgi tumbuhan adalh bahwa tumbuhan terhitung sebagai individua tau kelompok individu tang tak dapat hidup secara terisolasi. Semua jenis tumbuhan didunia melakukan interaksi dengan tumbuhan lainnya dan lingkungan sekitar. Dalam proses interaksi tumbuhan melakukan perubahan energi kimia menjadi energi potensial serta mengubag bahan anorganik menjadi bahan yang organic.

Mempelajari Ekologi Tumbuhan 
Ekologi terbagi menjadi dua sudut pandang yaitu:
A.      Senekologi ( Ekologi Komunitas )
Disebut juga dengan ekologi komunitas dimana pokok kajian para ilmuan berada pada tingkat komunitas. Sinekologi tumbuhan ini juga bersinonim dengan Geobotani, Ilmu Ekologi Vegetasi, Fisiologi dan masih banyak lagi lainnya. Dengan sudut pandang sinekologi ini, seseorang berusaha mengkaji komunitas tumbuhan yakni:
  1. Sosiologi tumbuhan, yaitu penggambaran juga pemetaan tipe vegetasi dan juga jenis vegetasi tumbuhan.
  2. Komposisi penyusun juga struktur komunitas tumbuhan.
  3. Mengamati dinamika komunitas yang mencakup banyak proses seperti transver nutrient juga energi di antara anggota, interaksi di antara anggota, simbiosis, suksesi, proses dan masih banyak lagi lainnya. Contoh sinekologi adalah mempelajari hutan gambut, suaka margasatwa, hutan rawa, hutan alam, hutan payau dan masih banyak lagi lainnya
  4. Mencoba untuk mendeduksi tema evolusioner yang menentukan bentuk komunitas secara evolusioner
B.      Autekologi
Merupakan sudut pandang ekologi tumbuhan dimana yang menjadi kajian utama adalah pola adaptasi dari spesies atau populasi tumbuhan dengan lingkungan sekitarnya. Adapun sub-divisi autekologi antara lain demakologi, ekologi populasi, demografi, ekologi fisiologi, ekofisiologi, juga genekologi. Contoh autekologi adalah studi mengenai jenis mikroza dan pengaruhnya terhadap perkembangan pinus dan masih banyak lagi lainnya. Selain mempelajari pengaruh, autekologi ini juga membaca pola-pola adaptasi pohon pinus dengan habitat atau lingkungan sekitarnya.
Individu tanaman akan mengatur berbagai komponen dan menjaga keseimbangan antara lain:
·   Keseimbangan suhu, suhu yang diperlukan tidak berlebihan
·   Keseimbangan air, kondisi aktif dimungkinkan jika sel dalam kondisi air yang cukup
·   Keseimbangan nutrisi, pertumbuhan pertumbuhan terjadi hanya adanya elemen esensial dalam nutrisi
·  Keseimbangan karbon, diperlukan untuk mensuplai organ yang ada untuk pertumbuhan dan reduksi

Table perbedaan
Sinekologi
Autekologi
Bersifat filosofis
Bersifat eksperimental
Deduktif
Induktif
Deskriptif
Kuantitatif
Sulit dengan pendekatan rancangan percobaan atau eksperimental design
Dapat dilakukan berdasarkan rancangan percobaan atau eksperimental design

Tipe-Tipe Vegetasi Dalam Ekologi Tumbuhan 

Vegetasi hutan hujan tropis

Menurut Vickery (1984), hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan, yang terdapat di daerah sekitar khatulistiwa yaitu antara garis 100 LU sampai dengan 100 LS. Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan hujan tropis dibedakan menjadi tiga zona atau wilayah (Santoso, 1996; Direktorat Jenderal Kehutanan, 1976) sebagai berikut.
1.     Zona Hutan Hujan Bawah, Terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0 – 1.000 m dari permukaan laut. Terdapat banyak spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae terutama anggota genus Shorea, Dipterocarpus, Hopea, Vatica, Dryobalanops, anggota famili Lauraceae, Myrtaceae, Ebenaceae, serta pohon-pohon anggota genus Agathis, Koompasia, dan Dyera. Penyebarannya meliputi pulau-pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Irian, Sulawesi, dan beberapa pulau di Maluku.
2.   Zona Hutan Hujan TengahTerletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000 – 3.300 m dari permukaan laut. Secara umum, vegetasi hutan hujan tengah didominasi oleh genus Quercus, Castanopsis, Nothofagus dan spesies pohon anggota famili Magnoliaceae. Penyebarannya meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Aceh, Sumatra Utara, dan sebagian daerah Indonesia Timur. Di beberapa daerah, tipe vegetasi hutan hujan tengah agak khas. Misalnya di Aceh dan Sumatra Utara terdapat spesies pohon Pinus merkusii, di Jawa Tengah terdapat spesies pohon Albizzia Montana dan Anaphalis javanica, di Jawa Timur terdapat spesies pohon Cassuarina sp.
3.     Zona Hutan Hujan Atas, Terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 3.300 – 4.100 m dari permukaan laut. Tipe vegetasi hutan hujan atas pada umumnya berupa kelompok hutan yang terpisah-pisah oleh padang rumput dan belukar.. Penyebarannya hanya di Irian Jaya meliputi, spesies pohon Conifer (berdaun jarum) genus Dacrydium, Libecedrus, Phyllocladus, Podocarpus, dan di sebagian daerah Indonesia Barat meliputi, kelompok-kelompok tegakan Leptospermum, Tristania, dan Phyllocladus.
 Hutan luruh temperate

Hutan temperate atau hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat., secara astronomis di antara 23,50 LU – 66,50 LS. Hutan ini berisi tumbuhan yang daunnya gugur (meranggas) pada musim dingin. Keadaan ini akan berlangsung hingga menjelang musim semi. Pada musim semi, temperatur akan meningkat, salju mulai mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi). Curah hujan merata sepanjang tahun 75 – 100 cm/tahun.. Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi wilayah sub-tropis sampai sedang seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Tengah dan Timur serta Chili. Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya.

  Hutan bioreal

Hutan boreal ( hutan taiga) berkembang di daerah lintang tinggi dekat dengan kawasan lingkar kutub dan merupakan jenis hutan terluas kedua setelah hutan tropis. Hutan ini di tumbuhi oleh jenis pohon berdaun jarum, di mana dikawasan ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang. Pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah. Taiga dimulai ketika ekosistem tundra berakhir, pertama kali ditandai dengan tumbuh cemara-cemara (black spruce) yang tumbuh jarang dan cemara putih (white spruce) di bagian selatan yang dibawahnya tumbuh tanaman perdu. Di sepanjang sungai tumbuh bercampur cemara dengan tumbuhan hutan gugur. Taiga merupakan hutan terbesar di bumi belahan utara mulai dari Selat Norwegia melintasi Siberia sampai ke Amerilka Utara. Walaupun dingin di daerah Alaska digunakan sebagai tempat tinggal.

 Padang rumput

Vegetasi padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang. Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput bluestem, dan indian grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama.

Tudra

Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan, dan pohon dari bangsa conifer. Tundra biasanya hidup di daerah dingin.
Tundra adalah daerah yang sangat berangin, dengan angin sering bertiup ke atas dari 48-97 km / jam (30-60 kilometer per jam). Namun, dalam hal curah hujan hanya sekitar 15-25 cm (6-10 inci) jatuh per tahun. Tanaman tundra yang penting meliputi rumput alang-alang, rerumputan, pohon-pohonan kerdil dan lumut foliosa, terutama Lichenes yang merupakan makanan bagi herbivore yang hidup di vegetasi tundra.

Zone arid kering dan padang pasir

Gurun (Padang pasir) merupakan daerah yang tidak mudah bagi tanaman untuk dapat tumbuh. karena sangat panas pada siang hari,. Pancaran matahari sangat terik, penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai 45°C pada musim panas, membeku pada malam hari dan kekurangan air. Hujan sekitar setahun sekali sehingga jenis tanaman yang hidup disana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kekeringan seperti pohon kaktus dan beberapa jenis rumput berduri.

Bentuk Hubungan Tumbuhan
1.   Symbiosis parasitisme, dimana pihak tumbuhan yang satu dirugikan dan yang satu mendapat keuntungan . contoh jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi.
2.     Symbiosis mutualisme, hubungan tumbuhan yang keduanya saling menguntungkan.
3.    Symbiosis komensalisme, hubungan tumbuhan yang satu mendapat keuntungan tetapi yang satu tidak untung dan rugi
Simbiosis Parasitisme 

Simbiosis Mutualisme 

Simbiosis Komensalisme

Pemanfaatan Dan Penerapan
Pemanfaatan Dalam ekologi tumbuhan pemanfaatan ekologi secara langsung atau tidak langsung berhubungan erat dengan masalah kependudukan, pertanian, kehutanan, kesehatan, penyebaran penyakit, pencemaran lingkungan, dan masalah - masalah lain yang sangat penting untuk kehidupan dan kesejahteraan manusia dan lingkungannya. Melalui kajian strategi pelestarian dunia terungkap bahwa betapa pentingnya pemanfaatan kaidah-kaidah ekologi bagi upaya pelestarian sumber daya alam yang terpulihkan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Walaupun secara teoritis pemanfaatan kajian ekologi dan ekologi tumbuhan dalam perkembangannya bersumber dari kajian ekologi yang sifatnya relatif sederhana, pemanfaatan dan peranannya ternyata memberikan hasil yang cukup memadai. Misalnya  untuk pengelolaan dan upaya konservasi hutan lindung yang bertujuan untuk melestarikan seluruh komunitas biota yang dilindungi maka akan diperlukan pemahaman kaidah-kaidah ekologi tumbuhan, seperti kondisi dan system ekologi dari hutan lindung tersebut, yang berhubungan dengan struktur ekosistem, komposisi jenis, kelimpahan dan keanekaragaman jenis vegetasi, sifat kompetisi dan predasi antar makhluk hidup, fungsi ekologi hutan, daur nutrisi, dan produktivitas primer hutan. Mempelajari dunia tumbuh-tumbuhan di dalam lingkungannya telah menghasilkan pengetahuan dasar yang sangat luas tentang berbagai hal, misalnya pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam, keseimbangan system ekologi, dan konservasinya. Dalam hal ini ekologi tumbuhan secara khusus mempunyai peranan yang penting dalam membantu mengatur lingkungannya agar keseimbangan system ekologi tidak terganggu, misalnya bagaimana kegiatan manusia berpengaruh terhadap sumber daya alam, mengontrol erosi tanah, melakukan rehabilitasi, restorasi, konservasi ekosistem, seperti padang rumput atau hutan dan vegetasinya serta kehidupan satwa liar dan habitatnya.


Sumber